Banyak yang bertanya-tanya, dan tidak percaya, saat mendapat kabar bahwa anggota DPR Adjie Massaid meninggal karena serangan jantung beberapa waktu lalu. Pasalnya, Adjie dikenal sebagai orang yang giat berolah raga. Terlepas dari panggilan takdir, olah raga bukanlah satu-satunya faktor penyebab penyakit jantung.
American Heart Association (AHA) melakukan survei terhadap 18.000 remaja dan membuat tujuh kriteria dalam hidup sehat. Sebanyak tiga puluh lima persen mengaku sudah cukup sehat. Namun studi menyatakan hal yang berbeda. Hanya satu persen yang memenuhi tujuh kriteria AHA.
1. Tidak merokok, atau setidaknya sudah berhenti merokok selama setahun. Rokok adalah penyebab kematian paling tinggi di banyak negara.
2. Menjaga berat badan, karena hal ini berhubungan langsung dengan kolesterol dan tentu saja penyakit jantung.
3. Latihan dan olah raga. Dengan berolah raga secara teratur, tekanan darah akan berkurang dan meningkatkan sensitivitas insulin yang mengontrol gula darah. AHA mengungkapkan bahwa tubuh kita setidaknya harus berolah raga selama 150 menit per minggu atau paling sedikit 75 menit per minggu.
4. Makan makanan bergizi. AHA menyebutkan bahwa setidaknya manusia harus memakan sebanyak 4,5 cangkir jus buah dan sayuran, atau bisa juga digantikan dengan 3 ons gandum per hari. Lalu, menyajikan ikan sebagai lauk juga menjadi pertimbangan makanan yang sehat. Sodium (natrium) merupakan zat yang harus menjadi pertimbangan, karena tubuh manusia sebaiknya hanya mencerna 1.500 miligram sodium per hari. Dengan menjaga sodium yang masuk ke dalam tubuh, kembali tekanan darah akan berkurang.
5. Memerhatikan tekanan darah.
6. Mengontrol tingkat kolesterol dalam darah.
7. Mengontrol glukosa dalam darah.
AHA mengatakan bahwa tekanan darah harus dijaga agar berada di bawah 120/80 mm. Hal ini sama dengan kolesterol yang seharusnya kita jaga berada di bawah 200 miligram per desiliter darah. Begitu juga dengan gula darah yang seharusnya kita perhatikan untuk terus berada di bawah 100 miligram per desiliter darah. Studi terkini menyebutkan, manusia yang menjaga ketiga hal tersebut mengurangi risiko kematian dari penyakit kardiovaskular sebanyak 70 persen sampai 85 persen.
2. Menjaga berat badan, karena hal ini berhubungan langsung dengan kolesterol dan tentu saja penyakit jantung.
3. Latihan dan olah raga. Dengan berolah raga secara teratur, tekanan darah akan berkurang dan meningkatkan sensitivitas insulin yang mengontrol gula darah. AHA mengungkapkan bahwa tubuh kita setidaknya harus berolah raga selama 150 menit per minggu atau paling sedikit 75 menit per minggu.
4. Makan makanan bergizi. AHA menyebutkan bahwa setidaknya manusia harus memakan sebanyak 4,5 cangkir jus buah dan sayuran, atau bisa juga digantikan dengan 3 ons gandum per hari. Lalu, menyajikan ikan sebagai lauk juga menjadi pertimbangan makanan yang sehat. Sodium (natrium) merupakan zat yang harus menjadi pertimbangan, karena tubuh manusia sebaiknya hanya mencerna 1.500 miligram sodium per hari. Dengan menjaga sodium yang masuk ke dalam tubuh, kembali tekanan darah akan berkurang.
5. Memerhatikan tekanan darah.
6. Mengontrol tingkat kolesterol dalam darah.
7. Mengontrol glukosa dalam darah.
AHA mengatakan bahwa tekanan darah harus dijaga agar berada di bawah 120/80 mm. Hal ini sama dengan kolesterol yang seharusnya kita jaga berada di bawah 200 miligram per desiliter darah. Begitu juga dengan gula darah yang seharusnya kita perhatikan untuk terus berada di bawah 100 miligram per desiliter darah. Studi terkini menyebutkan, manusia yang menjaga ketiga hal tersebut mengurangi risiko kematian dari penyakit kardiovaskular sebanyak 70 persen sampai 85 persen.
Selain tujuh hal di atas, menjaga kesehatan jiwa dan pikiran juga bisa mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung. Menurut studi yang dilakukan oleh para dokter klinik di Amerika Serikat, orang yang depresi dan memiliki penyakit jantung risiko kematiannya menjadi dua kali lipat jika dibandingkan dengan teman seumuran yang mengikuti pola hidup sehat. Penelitian ini mengungkapkan bahwa sekitar 20 persen dari 17 juta masyarakat Amerika Serikat yang memiliki penyakit jantung ternyata juga mengalami depresi yang cukup berat. (Arief Sujatmoko, Chicago Tribune, Scientific American).
0 komentar:
Posting Komentar